Pierre Tendean
Satu lagi pahlawan nasional yang berasal dari Jakarta adalah Kapten Pierre Tendean. Pria dengan nama lengkap Pierre Andries Tendean ini merupakan putra dari pasangan A.L Tenderan dan M.E Cornet. Pierre lahir di Batavia, 21 Februari 1939.
Dilansir dari buku ‘Sang Patriot’ yang merupakan buku biografi resmi dirinya, Pierre mengawali karier militer dengan menempuh pendidikan di Akademi Zeni Angkatan Darat pada tahun 1958. Perjalanannya semakin cemerlang, ketika ia berhasil menyusup ke Malaysia dengan menyamar sebagai turis saat operasi Dwikora. Penyamaran ini dinilai berhasil lantaran Pierre memiliki wajah ‘kebule-bulean’. Apalagi, ia menguasai beberapa bahasa seperti Prancis, Belanda dan Inggris yang membuat kamuflasenya semakin tak terendus. Di sela-sela bertugas, Pierre menyempatkan membeli buah tangan untuk kakak, adik dan kekasihnya, Rukmini.
Pierre didapuk menjadi ajudan Jenderal A.H Nasution pada April 1965. Nahas, pada hari kelabu tanggal 1 Oktober 1965 pagi, Pierre ikut digiring ke Lubang Buaya oleh Tjakrabirawa. Pierre ditangkap di rumah Nasution, yang ketika itu berhasil melarikan diri. Ia gugur sebagai tameng bagi atasannya pada 1 Oktober 1965. Kemudian, ditetapkan sebagai pahlawan di tanggal 5 Oktober 1965. (diolah dari berbagai sumber/ Ajeng Wirachmi/Litbang MPI)
(Erha Aprili Ramadhoni)