Beberapa keluarga bahkan menyerukan militer Ekuador untuk mengambil alih penjara.
“Apa yang Presiden Lasso tunggu? Masih ada lagi yang meninggal? Kasihan, di mana hak asasi manusia. Kami pikir ini akan berubah, tapi ternyata lebih buruk,” terang Maritza Vera, ibu yang memiliki anak yang ditahan di sana.
Vera mengatakan, situasi tersebut membuat keluarga narapidana putus asa. “Saya merasa sedih dan sedih karena terlalu banyak kematian,” lanjutnya.
Kejadian ini menyusul kerusuhan yang menewaskan 100 lebih narapidana dalam bentrokan antara geng-geng saingan pada September lalu. Hampir 300 narapidana tewas sepanjang tahun ini di penjara negara itu. Kekerasan terkait geng yang terjadi pada September adalah yang terburuk dalam sejarah Ekuador.
Diketahui, Ekuador memiliki sekitar 40.000 narapidana di sistem penjaranya, yang jauh di atas kapasitas 30.000 orang. Dari jumlah tersebut, 15.000 napi belum dihukum.
(Susi Susanti)