Ketika Umat Hindu-Muslim Bergandengan Tangan untuk Melakukan Kerusuhan

Vanessa Nathania, Jurnalis
Jum'at 19 November 2021 13:57 WIB
Ketika umat Hindu dan Islam bergabung melawan kerusuhan (Foto: AFP)
Share :

INDIA - Seratus tahun yang lalu, kolonial Bombay (sekarang Mumbai) diguncang oleh salah satu kerusuhan paling tidak biasa dalam sejarah India. Hindu dan Muslim berjuang bersama menjadi sekutu, bergandengan tangan melawan kelompok lain. Sejarawan Dinyar Patel menulis tentang apa yang terjadi saat itu sebagai bahan pelajaran untuk India saat ini.

Kerusuhan yang terjadi pada 1921 - atau yang disebut Kerusuhan Pangeran Wales - kini telah terlupakan di Mumbai. Namun, di masa yang terpolarisasi ini, sejarah memberikan pelajaran penting tentang intoleransi agama dan mayoritasisme.

Kekerasan yang terjadi melibatkan seorang pahlawan Kemerdekaan India, seorang raja Inggris masa depan, dan seorang sultan Ottoman yang goyah. Kerusuhan itu didorong oleh ideologi dan tujuan yang berbeda: swaraj (pemerintahan sendiri), swadeshi (kemandirian ekonomi), larangan, dan pan-Islamisme.

Pada November 1921, Pangeran Wales, Edward VIII, memulai tur kerajaan yang spektakuler di waktu yang tidak tepat di kekaisaran India.

Baca juga:  Misteri Mantan Kepala Polisi yang Hilang hingga Saat Ini, Pencarian Terus Dilakukan

India saat itu berada dalam cengkeraman gerakan non-kerjasama Mahatma Gandhi, ancaman terbesar bagi pemerintahan kolonial Inggris sejak pemberontakan pada tahun 1857.

Di bawah panji "persatuan Hindu-Muslim", Gandhi telah bergabung dengan gerakan Khilafat, yang dipimpin oleh Muslim India. Mereka khawatir bahwa setelah kekalahan Kesultanan Utsmaniyah dalam Perang Dunia I, Inggris Raya akan menggulingkan sultannya, yang mereka anggap sebagai khalifah Islam yang sah.

Baca juga:  Kekerasan Anti-Muslim Memuncak di Negara Bagian India, Masjid dan Toko Diserang

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya