Ancaman Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir Iran Meningkat

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Selasa 23 November 2021 17:15 WIB
Foto: Reuters.
Share :

"Di tengah kemajuan Iran dalam program nuklir mereka, kami menyiapkan semua opsi dan skenario, termasuk kemampuan militer," sambungnya.

Pernyataan itu mengemuka manakala pembicaraan antara Iran dan lima negara (plus Amerika Serikat secara tidak langsung) mengenai kesepakatan nuklir 2015—atau dikenal dengan sebutan Gabungan Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA)—bakal dimulai di Wina, Austria, pada 29 November mendatang.

JCPOA membatasi aktivitas nuklir Iran sekaligus membuka fasilitas nuklir mereka untuk diperiksa secara mendalam. Sebagai gantinya, sebagian sanksi internasional Iran dicabut.

BACA JUGA: Ahli Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh, Begini Kronologinya

Akan tetapi, JCPOA ditinggalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018 dengan persetujuan Israel.

Menjelang pertemuan untuk kembali menerapkan JCPOA, Iran mengumumkan bahwa mereka telah memproduksi 25kg uranium yang diperkaya hingga mencapai 60% kemurnian—tepat berada di bawah taraf yang diperlukan untuk membuat bom nuklir. Selain itu, Iran memproduksi 210kg uranium yang diperkaya hingga mencapai 20% kemurnian.

Walau pemerintah Iran berkeras bahwa pengayaan uranium bersifat damai dan tujuannya adalah untuk kepentingan sipil, berbagai pakar Iran menggarisbawahi uranium sebanyak itu hanya diproduksi negara dengan senjata nuklir.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya