AFRIKA SELATAN - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengecam larangan perjalanan yang diterapkan terhadap negaranya dan negara-negara tetangganya terkait varian baru virus corona Omicron.
Ramaphosa mengatakan "sangat kecewa" dengan tindakan tersebut, yang dia sebut tidak bisa dibenarkan. Karena itu, dia meminta supaya larangan segera dicabut.
Dalam pidatonya pada Minggu (28/11), Ramaphosa mengatakan tidak ada dasar ilmiah untuk melarang perjalanan, dan bahwa Afrika Selatan adalah korban diskriminasi.
Ia juga berargumen bahwa larangan perjalanan tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran varian baru ini.
"Satu-satunya efek larangan perjalanan ialah semakin mencederai ekonomi negara-negara terdampak dan mengurangi kemampuan mereka untuk merespons, dan memulihkan diri dari, pandemi," ujarnya.
Baca juga: Singapura: 2 Pelancong ke Sydney Tertular Omicron, Transit di Bandara Changi
Ia meminta negara-negara yang sudah melarang perjalanan untuk "segera membatalkan keputusan mereka sebelum ada kerugian yang lebih besar pada ekonomi negaranya."
Ramaphosa menyebut kemunculan varian Omicron seyogianya menyadarkan dunia tentang ketidaksetaraan vaksin - peringatan bahwa sampai semua orang divaksinasi, kemunculan varian baru tak terelakkan.
Baca juga: Covid-19 Varian Baru Muncul, Biden Larang Turis dari 8 Negara di Afrika
Tidak ada kekurangan vaksin di Afrika Selatan sendiri, dan Ramaphosa meminta lebih banyak masyarakat untuk divaksinasi, mengatakan bahwa itu adalah cara terbaik melawan virus ini.