Brutal! Militer Myanmar Libas Kerumunan Demonstran dengan Mobil, Tewaskan 5 Orang

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 06 Desember 2021 08:53 WIB
Mobil yang digunakan militer Myanmar melaju melibas kumpulan demonstran di Yangon, 5 November 2021. (Foto: Twitter)
Share :

YANGON - Lima orang tewas dan setidaknya 15 orang ditangkap setelah pasukan keamanan Myanmar pada Minggu (6/12/2021) menabrak para demonstran anti-kudeta di Yangon dengan mobil.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, insiden itu menyebabkan puluhan orang terluka. Foto dan video di media sosial memperlihatkan kendaraan yang menabrak para pengunjuk rasa dan mayat-mayat bergeletakan di jalanan.

BACA JUGA: Pemerintah Bayangan Myanmar Serukan Pemberontakan Lawan Junta Militer

Protes lain diadakan di Yangon pada sore hari meskipun terjadi kekerasan di pagi hari.

Protes anti-militer terus berlanjut meskipun pembunuhan lebih dari 1.300 orang sejak kudeta 1 Februari. Protes yang tersebar seringkali merupakan kelompok kecil yang menyuarakan penentangan terhadap penggulingan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan kembalinya kekuasaan militer.

Pemerintah bayangan oposisi mengatakan sangat sedih melihat pengunjuk rasa damai jatuh dan ditembak mati.

"Kami akan dengan tegas menanggapi militer teroris yang secara brutal, tidak manusiawi membunuh para pengunjuk rasa damai yang tidak bersenjata," kata kementerian pertahanan Pemerintah Persatuan Nasional dalam sebuah pernyataan di media sosial sebagaimana dilansir Reuters.

BACA JUGA: Junta Militer Myanmar Bebaskan Biksu Budha Pembenci Muslim, Ashin Wirathu

Saksi mata mengatakan bahwa insiden bermula saat protes di Yangon, kota terbesar Myanmar, dihadang militer beberapa menit setelah dimulai.

“Saya tertabrak dan jatuh di depan truk. Seorang tentara memukuli saya dengan senapannya tetapi saya melawan dan mendorongnya ke belakang. Kemudian dia langsung menembak saya karena saya melarikan diri dengan pola zig-zag. Untung saya lolos, " kata seorang pengunjuk rasa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, kepada Reuters melalui telepon.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya