Menurut sebuah pernyataan oleh militer Myanmar, sebelas pengunjuk rasa ditangkap di tempat kejadian, termasuk dua pria dan satu wanita yang terluka.
Namun, pernyataan itu tidak mengakui kematian yang dilaporkan atau dugaan serangan kendaraan.
Insiden itu terjadi ketika Myanmar menunggu vonis dalam persidangan pemimpin sipil terguling Aung San Suu Kyi, yang menghadapi hampir selusin dakwaan termasuk penghasutan dan pelanggaran protokol Covid-19. Dia telah menolak semua tuduhan.
Peraih Nobel berusia 76 tahun itu adalah penasihat negara Myanmar dan pemimpin de facto sampai militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari lalu.
(Susi Susanti)