Terakhir, melihat banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi narkoba dan minuman keras, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menghentikan penyebaran dari hulu ke hilir. Salah satunya dengan mempertahankan dan meningkatkan Program Nongol Babat (Nobat).
"Mengingat pentingnya peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat Desa yang bersentuhan langsung dengan problem keumatan di level bawah, kami mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk memperhatikan dan menunjang kinerja MUI desa dengan prinsip sinergitas dengan pemerintah desa," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ulama sangat berperan dalam mengarahkan, memberikan teladan, menciptakan ketenangan dan kenyamanan di masyarakat. Ulama dan umara, bagaikan satu badan yang harus bersinergi untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan.
"Bukan hanya fisik, tapi juga batin seperti akhlaqul karimah, aqidah ahlussunnah wal jama’ah, untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya," ucap Ade Yasin.
Dengan adanya 10 poin kesepakan hasil dari Ijtima Ulama MUI Kabupaten Bogor tersebut diharapkan memperkuat sinergi dan kolaborasi ulama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor serta lainnya.
"Ijtima ulama ini menjadi momentum yang tepat untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi antara ulama dengan umaro dalam rangka memperkuat NKRI," tutup Ade Yasin.
(Angkasa Yudhistira)