TEL AVIV - Militer Israel telah mengubah aturan untuk melepaskan tembakan di Tepi Barat yang diduduki. Aturan baru ini memungkinkan tentaranya menembak pengunjuk rasa Palestina yang melemparkan batu dan bom api ke mobil dan warga sipil, bahkan jika mereka tidak lagi menimbulkan ancaman.
Kebijakan itu diperkenalkan sekitar sebulan yang lalu, tetapi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menahan diri untuk tidak membuat pengumuman publik. Seorang juru bicara militer baru mengonfirmasi perubahan itu pada surat kabar Times of Israel pada Senin (20/12/2021), setelah laporan tentang aturan tembak-menembak muncul di media lokal.
BACA JUGA: Eks Pimpinan Mossad Bocorkan Rahasia Negara pada Pramugari Selingkuhannya
Di bawah aturan baru, pasukan IDF diizinkan untuk melewati seluruh protokol penangkapan jika mereka melihat seorang Palestina melemparkan batu dan bom molotov ke kendaraan, termasuk penggunaan kekuatan mematikan terhadap tersangka bahkan jika dia tidak memiliki benda apa pun di tangannya.
Sebelumnya, tentara hanya diperbolehkan menembak saat menangkap pelaku saat masih melakukan aksi lempar batu atau bom api.
BACA JUGA: Viral Foto Prabowo Berbincang dengan Wakil Israel, Jubir: Hanya Berpapasan
Juru bicara militer Israel mengatakan bahwa amandemen aturan itu diperlukan karena aturan awal dalam banyak kasus memungkinkan penyerang untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka, demikian diwartakan RT.
Namun, dia mengklarifikasi bahwa pasukan masih didesak untuk membuat peringatan lisan dan menembak ke udara sebelum benar-benar menggunakan kekuatan mematikan. Penangkapan tanpa ada tembakan masih tetap menjadi hasil yang disukai IDF, juru bicara itu menambahkan.