BENI - Seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah restoran di Kota Beni di Kongo timur pada Sabtu (25/12/2021). Serangan itu menewaskan setidaknya lima orang dan pelaku sendiri, demikian disampaikan para pejabat.
Serangan itu menandai kekerasan terbaru di wilayah di mana pasukan Kongo dan Uganda melancarkan kampanye melawan tersangka dari kelompok ekstremis.
BACA JUGA: Mengenal Fenomena La Sape di Kongo, Rela Tak Makan Asal Bergaya Mewah
"Pembom bunuh diri, dicegah oleh penjaga keamanan memasuki bar yang ramai, mengaktifkan bom di pintu masuk bar," kata Juru Bicara Gubernur Regional, Général Ekenge Sylvain, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Enam orang tewas dalam ledakan itu dan 14 lainnya luka-luka, termasuk dua pejabat setempat, tambahnya.
Sylvain mengatakan bahwa gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok yang bersekutu dengan kelompok teroris Negara Islam (IS, dulu ISIS), telah mengaktifkan "sel tidur" di Beni untuk menargetkan warga. Namun, dia tidak memberikan bukti yang menghubungkan ADF dengan ledakan itu.
ADF tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
BACA JUGA: PBB: Somalia, Kongo, Afghanistan, Suriah, Negara Paling Berbahaya bagi Anak-Anak
Kongo dan negara tetangganya, Uganda, meluncurkan kampanye militer di Beni pada akhir November melawan ADF. Para pejabat sebelumnya menyalahkan kelompok itu atas pemboman di wilayah tersebut.
Wali Kota Beni, Narcisse Muteba Kashale, sebelumnya mengatakan kepada radio lokal bahwa sebuah bom telah meledak di pusat kota.
“Demi keamanan, saya minta masyarakat tetap di rumah,” kata Kashale.