Kisah Dokter Transgender Pertama di Indonesia, Dianggap Lebih Empati ke Pasien

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 14 Januari 2022 15:33 WIB
Dokter transgender pertama di Indonesia (Foto: BBC)
Share :

JAKARTA - Pengalaman traumatis di masa lalu sebelum melakukan transisi menjadi transpuan atau transgender diakui Alegra Wolter membuat dirinya menjadi dokter yang lebih bisa berempati kepada pasien-pasiennya.

Suatu siang pada pertengahan Desember tahun lalu, belasan transpuan dari salah satu komunitas transgender di Jakarta, Yayasan Srikandi Sejati, berkumpul untuk berdiskusi dengan dokter yang mereka tahu juga merupakan seorang transpuan.

Tema siang itu menyangkut pentingnya pemberitahuan terhadap pasangan seksual, apabila suatu waktu mereka terinfeksi HIV. Dengan demikian, status kesehatan pasangan seksual mereka bisa diketahui lebih dini sekaligus mencegah penularan lebih lanjut.

Diskusi itu berjalan hidup. Beberapa peserta dengan terbuka menceritakan pengalaman dan situasi yang kerap dihadapi transgender, termasuk risiko terinfeksi HIV lantaran kerap berganti pasangan sebagai pekerja seks.

Baca juga: Ibu Negara Prancis Siap Tempuh Jalur Hukum Usai Dituding sebagai Wanita Transgender 

Alegra menanggapi pertanyaan-pertanyaan dengan sabar dan tanpa penghakiman.

"Kita tidak perlu bawa-bawa isu moral, orang tertular [HIV] bukan karena moral atau apa, tapi karena enggak tahu. Kalau tahu pasti enggak akan dilakukan," terangnya di sela-sela diskusi.

 Baca juga: Keluar dari Malaysia, Transgender Nur Sajat: Saya Dipukul, Diborgol, Dipermalukan

Alegra menyadari bahwa mayoritas transgender tidak seberuntung dirinya yang bisa mengakses pendidikan dan pekerjaan formal. Tetapi sebagai seorang transpuan, dia pun telah berjuang menghadapi stigma dan tekanan sosial atas identitas gendernya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya