“Kemudian para gajah ini mulai berhenti makan dan jadi lemah untuk bisa mendukung kerangka mereka yang berat. Saat itu terjadi, mereka tidak lagi mengonsumsi makanan atau air, sehingga mempercepat waktu kematian mereka,” ucap Nihal.
Di 2017, pemerintah mengumumkan rencana daur ulang sampah di tempat pembuangan yang berdekatan dengan zona satwa liar guna mencegah gajah memakan sampah plastik. Pemerintah juga telah berencana memasang pagar listrik di sekitar situs pembuangan, namun hingga kini kedua rencana tersebut belum kunjung diimplementasikan.
Terdapat 54 situs pembuangan sampah yang berdekatan dengan zona satwa liar di Sri Lanka. Menurut petugas setempat ada sekitar 300 gajah yang berada di sekitar kawasan tersebut.
Situs manajemen sampah di Desa Palakkadu dibangun pada tahun 2008 melalui dana bantuan Uni Eropa. Sampah-sampah dari 9 desa dikumpulkan di situ namun tidak didaur ulang.
Pada tahun 2014, pagar listrik yang dibangun untuk melindungi situs tersebut disambar petir. Pagar tersebut belum diperbaiki hingga kini, sehingga gajah dapat masuk dengan mudah ke dalam area tersebut.