Dia dilaporkan masuk ke IJN pada 16 Desember untuk "penyelidikan" sebelum menjalani prosedur elektif yang tidak ditentukan awal bulan ini. Sebelum Desember, Dr Mahathir terakhir di IJN pada 2018 dengan infeksi dada.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengunjungi mantan pemimpin itu pada Sabtu (22/1) malam, memicu desas-desus bahwa mantan pemimpin itu dalam kondisi kritis.
Menteri Komunikasi dan Multimedia Annuar Musa telah mendesak masyarakat untuk tidak berspekulasi tentang kesehatan Dr Mahathir.
"Kami meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita tentang kondisi Tun M, kecuali yang berasal dari keluarga atau rumah sakit resmi. Hormati situasi keluarga Tun saat ini," tulisnya di Twitter, Minggu (23/1).
Sejak Sabtu (22/1), media berkumpul di luar IJN dengan harapan mendapat kabar terbaru tentang kondisinya.
Dr Mahathir menjabat sebagai perdana menteri selama hampir 24 tahun sejak 1981, dengan tugas pertamanya dan terlama sebagai pemimpin koalisi Barisan Nasional. Dia pensiun pada tahun 2003, dan kembali menjabat sebagai kepala koalisi Pakatan Harapan setelah memenangkan pemilihan 2018.