Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ikut bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan Afghanistan. Barat telah memblokir aset keuangan Kabul dan telah memotong sistem perbankan negara itu dari SWIFT.
Langkah terakhir itu mencegah organisasi internasional memberikan dukungan keuangan ke Afghanistan. Utusan itu juga mengkritik tuntutan AS untuk mendenasionalisasikan Bank Sentral Afghanistan, mengklaim itu akan mempermalukan Kabul.
“Amerika tampaknya lupa bahwa mereka telah kalah perang dan bukan sebaliknya. Jadi, bukan terserah mereka untuk mendikte persyaratan kapitulasi,” kata Kabulov.
Taliban, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris yang dilarang di Rusia, merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, menyusul evakuasi yang terburu-buru dari militer AS. Dengan perginya pasukan Amerika, Taliban dengan cepat menggulingkan rezim yang didukung AS di Kabul, dengan sebagian besar kota Afghanistan menyerah kepada Taliban tanpa perlawanan.
(Rahman Asmardika)