WASHINGTON – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kedaulatan kelompok separatis di Ukraina merupakan eskalasi besar dan indikasi lain Moskow menginginkan perang, bukan diplomasi.
Seperti diketahui, dalam sebuah pernyataan yang direkam sebelumnya pada Senin (21/2), Putin mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk yang dikuasai pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur. Pengakuan itu tidak lama kemudian disusul pengumuman bahwa militernya akan mulai mengirim pasukan "penjaga perdamaian" ke wilayah-wilayah tersebut.
Setelah pengakuan itu, AS dan banyak negara lain mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran perjanjian internasional, dan mulai menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Baca juga: Putin Akui Kelompok Separatis, PBB: Rusia Telah Melanggar Kedaulatan Ukraina
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, berbicara pada sidang darurat Senin malam (21/2) di Dewan Keamanan. “Kita harus memperjelas bahwa serangan ke Ukraina adalah serangan terhadap kedaulatan setiap negara anggota PBB dan Piagam PBB, dan tindakan itu akan menghadapi konsekuensi yang cepat dan berat,” jelasnya.
Baca juga: Inggris: Invasi Rusia ke Ukraina Telah Dimulai, Sanksi Akan Dijatuhkan
Beberapa anggota Kongres AS dari kedua partai bersikeras bahwa Presiden Joe Biden telah melampaui batas sanksi terbatas dalam menghukum Rusia.