Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamanei telah mengeluarkan larangan menyeluruh terhadap vaksin Inggris dan AS. Negara itu kemudian mengesahkan vaksin AstraZeneca, meskipun vaksin itu dikembangkan di Inggris dan disebut-sebut sebagai hadiah penyelamat nyawa Inggris kepada dunia.
“Impor vaksin AS dan Inggris ke negara itu dilarang. Mereka sama sekali tidak dapat dipercaya. Bukan tidak mungkin mereka ingin mencemari negara lain,” ujar Khamenei pada Januari 2021. Saat itu, AS dan Inggris sedang mengalami tingkat virus corona yang tinggi. Dia menyarankan negara yang memproduksi vaksin yang baik tidak akan mengalami wabah Covid-19 yang parah.
Diketahui, Iran telah memvaksinasi sekitar 90% populasinya yang berusia di atas 18 tahun dengan dua vaksin. Hanya 37% dari mereka yang divaksinasi penuh telah menerima suntikan ketiga atau booster.
(Susi Susanti)