AS sebelumnya telah melarang perusahaan-perusahaan AS untuk berdagang dengan wilayah yang dikuasai pemberontak, Donetsk dan Luhansk, namun beberapa perusahaan diketahui masih melakukannya.
Inggris dan Uni Eropa juga mengumumkan gelombang sanksi terhadap bank-bank Rusia, juga kepada individu-individu di negara tersebut sejak Selasa. Namun di antara sanksi yang sudah dijatuhkan, tidak ada yang sekeras seperti yang ada dalam ancaman AS bila Rusia melakukan invasi skala penuh.
Diketahui, Rusia mengatakan pasukannya akan terlibat dalam "penjaga perdamaian" di republik rakyat Donetsk dan Luhansk, yang dideklarasikan secara sepihak oleh kelompok pro-Moskow di wilayah itu.
Kedua wilayah tersebut adalah basis pemberontak yang didukung Rusia, yang telah memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.
Langkah Putin itu langsung dikecam Presiden Ukraina yang menuduh Rusia sengaja melanggar kedaulatannya.
(Susi Susanti)