Putin Umumkan Operasi Khusus Militer Rusia di Ukraina Timur

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 24 Februari 2022 10:55 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan militer negaranya untuk melakukan operasi khusus di Wilayah Donetsk dan Luhansk, yang juga dikenal sebagai Donbass, setelah para pemimpin republik di Ukraina timur itu meminta bantuan militer dari Moskow. Permintaan bantuan militer itu disampaikan sebagai tanggapan atas apa yang mereka klaim sebagai peningkatan "agresi Ukraina".

"Keadaan mengharuskan kita untuk mengambil tindakan tegas dan segera," demikian isi perintah tersebut sebagaimana dilansir Sputnik.

"Republik Rakyat Donbass meminta bantuan ke Rusia. Dalam hal ini, sesuai dengan Pasal 51, bagian 7 Piagam PBB, dengan sanksi dari Dewan Federasi dan sesuai dengan perjanjian persahabatan yang diratifikasi oleh Majelis Federal dan bantuan timbal balik dengan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, saya telah memutuskan untuk melakukan operasi militer khusus,” simpul Putin.

Pada saat yang sama, dalam pidatonya kepada publik, Putin mengatakan bahwa dia ingin "demiliterisasi" dan "de-Nazifikasi" Ukraina. Putin menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.

Keputusan itu muncul beberapa hari setelah Moskow mengakui kemerdekaan Republik Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) di Donbass. Kremlin menuduh Kiev tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Minsk yang dibuat pada 2014 dan 2015 untuk menyelesaikan konflik antara separatis dan pemerintah Ukraina.

Para pejabat kemudian mengizinkan apa yang mereka gambarkan sebagai "operasi penjaga perdamaian" di wilayah tersebut. Para pemimpin Barat selama berbulan-bulan telah meramalkan terjadinya serangan besar, mengklaim Rusia telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan di negara tetangga Belarusia, di mana Moskow telah melakukan latihan bersama dalam beberapa pekan terakhir.

Rusia sejauh ini telah membantah rencana serangan tersebut, dan mempertahankan tindakannya sebagai sebuah misi defensif penjaga perdamaian.

Amerika Serikat (AS) dan mitra Eropanya telah menjatuhkan sanksi pada serangkaian lembaga keuangan, pejabat, dan anggota parlemen Rusia menyusul pengakuan terhadap Republik Donbass, bersumpah untuk memberikan lebih banyak hukuman jika Moskow menyerang Ukraina lebih lanjut.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya