"Sampai pagi ini, apartemen saya mati listrik dan internet menjadi tidak stabil. Ini adalah masalah lokal yang mempengaruhi beberapa lingkungan," lanjutnya.
Dia mengungkapkan bahwa kondisi itu membuat sejumlah orang menjadi gugup dan paranoid namun tetap berupaya untuk menghibur diri.
"Kami mulai terbiasa dengan perang dan kami berharap kami akan segera memenangkan perdamaian," ucapnya.
Yurchenko juga menyebutkan bahwa sekolah-sekolah di Kharkiv ditutup dan rumah sakit pindah di tempat-tempat penampungan, serta ada antrean di bank darah karena orang-orang ingin menyumbang darah. Toko-toko sebagian besar tutup dan sudah menentukan waktu kapan mereka akan buka.
"Selalu ada masalah kekurangan makanan dan obat-obatan, dan hal ini mungkin menjadi masalah besar jika perang terus berlanjut. Makanan dikirim ke kereta bawah tanah, rumah sakit, tempat penampungan, dan tentara ... beberapa restoran membantu dengan memberikan makanan secara gratis," kata mahasiswa Institut Politeknik Kharkiv itu.