Sebelumnya, ratusan emak-emak menyerbu sebuah gerai Indomaret di Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau Sumsel, Jumat (4/3/2022) sore
Emak-emak ini telah antre panjang depan gerai Indomaret Megang ini sejak pukul 11.00 WIB demi mendapatkan minyak goreng murah.
Namun setelah lama antre bahkan jumlahnya semakin ramai pihak Indomaret malah tidak berjualan dengan alasan stok habis dan komputer mengalami gangguan jaringan.
Pihak petugas Indomaret pun langsung menutup gerai, karena kesal telah menunggu lama tak dapat minyak goreng ratusan emak-emak ini mencoba menerobos pintu Indomaret.
Aksi dorong-dorongan terjadi bahkan dari sekian ratusan emak-emak yang mengantre ini beberapa diantaranya membawa anak balita demi berharap bisa mendapat minyak goreng.
Mereka mencoba merangsek masuk untuk melihat, mereka tidak percaya penjelasan petugas Indomaret, karena mereka menduga itu hanya akal-akalan petugas.
Maya salah satu warga mengatakan bila alasan petugas Indomaret minyak goreng habis dan komputer tidak bisa melayani pembelian mengalami gangguan hanya untuk mengelabui masyarakat.
"Mereka itu jual dengan keluarganya, kami lihat minyaknya masih banyak di dalam mereka bilang habis, itulah kami kesal," ungkap warga Kelurahan Puncak Kemuning, Kecamatan Lubuklinggau Utara II ini pada wartawan.
Maya mengaku sudah cukup bersabar karena saat ingin membeli petugas sempat melarangnya dengan dalih akan dilanjutkan pukul 13.00 Wib.
"Namun setelah sekian lama mengantri tiba -tiba mereka diberitahu kalau minyak goreng habis dan komputer mengalami gangguan," ungkapnya.
Menurutnya mana mungkin dalam hitungan tidak sampai satu jam sudah habis, ditambah warga yang mengantri dari awal tidak terlalu banyak, kemudian buka lagi langsung dibilang habis.
"Kami ini jauh ngantri dari awal sudah keliling, sekarang semuanya habis, pasar dan toko tidak ada jualan, tiba-tiba dapat informasi dari keluarga disini ada itulah kami datang kesini," ujarnya.
Operasi Pasar (OP) yang dilakukan Dinas Peindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Kota Lubuklinggau beberapa waktu lalu dinilainya tidak berdampak pada stabilitas harga pasar.
(Khafid Mardiyansyah)