Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Minggu (6/3) bahwa pasukan Rusia akan menargetkan industri pertahanan Ukraina. Rusia meminta karyawan industri pertahanan untuk meninggalkan fasilitas industri pertahanan. Kementerian menyatakan rencana Rusia telah diumumkan sebelumnya untuk meminimalkan korban sipil.
Sebelumnya pada Minggu (6/3), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia "menghancurkan" "bandara" Vinnitsa. Mengklaim bahwa fasilitas itu ditargetkan oleh delapan rudal Rusia.
"Vinnitsa kami yang damai tidak pernah mengancam Rusia dengan cara apa pun," terangnya.
Dia menyebut serangan itu "serangan rudal brutal dan sinis."
Zelensky juga sekali lagi meminta negara-negara barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, menggambarkan langkah seperti itu sebagai "tugas kemanusiaan" mereka.
“Jika Anda gagal melakukan itu dan gagal memberi kami pesawat untuk membela diri, itu hanya berarti satu hal: Anda juga ingin melihat kami dibantai secara perlahan,” kata Presiden dalam teguran kerasnya.
Sebelumnya, NATO mengatakan bahwa zona larangan terbang bukanlah pilihan karena itu berarti konfrontasi militer langsung antara blok militer dan Rusia.
(Susi Susanti)