PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (7/1), menuduh Putin munafik dan sinis atas tawaran evakuasi warga sipil Ukraina.
"Semua ini tidak serius, ini adalah sinisme moral dan politik, yang menurut saya tidak dapat ditoleransi," katanya kepada televisi LCI dalam sebuah wawancara.
Tentara Rusia mengatakan sebelumnya pada Senin (7/3) bahwa mereka membuka koridor kemanusiaan dari empat kota Ukraina.
Juru bicara militer Rusia Igor Konashenkov mengatakan gencatan senjata lokal mulai memungkinkan evakuasi warga sipil.
Mneurut rute yang diterbitkan oleh kantor berita Rusia RIA Novosti menunjukkan beberapa koridor berakhir di Rusia dan Belarusia. Koridor dari Kiev akan mengarah ke sekutu Rusia Belarusia, dan warga sipil dari Kharkiv hanya akan memiliki koridor menuju Rusia.
Baca juga: Putin dan Macron Sepakat Ambil Tindakan Mendesak Hentikan Ketegangan di Ukraina
Seperti diketahui, pertempuran masih berlangsung pada Senin (7/3) di empat kota - ibukota Kiiv, kota kedua Kharkhiv di timur, pelabuhan tenggara Mariupol di Laut Azov dan Sumy, dekat perbatasan timur dengan Rusia.
Baca juga: Ukraina Tolak Tawaran Evakuasi Putin, Warga Sipil Tidak Akan Naik Pesawat ke Rusia
Tetapi fakta bahwa koridor menuju ke Rusia atau sekutunya Belarusia menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan mereka yang mungkin menggunakan jalur itu.
Dua upaya baru-baru ini untuk mengizinkan ribuan warga sipil meninggalkan kota Mariupol yang terkepung telah berakhir dengan bencana. Warga sipil diserang dan kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk "menetralisir" Ukraina "baik melalui negosiasi atau melalui perang", dan harapan tetap rendah untuk putaran ketiga pembicaraan Rusia-Ukraina yang ditetapkan pada Senin (7/3) waktu setempat.
(Susi Susanti)