BANDUNG - Seorang warga Kota Bandung, Jawa Barat, Nada Sylvia Nova, diduga telah menjadi korban penipuan yang dilakukan seorang sales dealer mobil bernama Deden Hidayat.
Nada mengaku harus menanggung kerugian hingga Rp91 juta akibat ulah Deden. Usut punya usut, uang puluhan juta tersebut dipakai Deden untuk trading saham.
Nada menjelaskan, peristiwa yang dialaminya bermula saat Deden datang menemuinya dan menawarkan unit mobil kepadanya pada Januari 2022 lalu. Nada pun tergiur dengan tawaran Deden. Terlebih, ia sempat membeli mobil kepada Deden pada 2020 dan proses transaksinya lancar.
Deden yang kala itu mengenakan seragam dan nametag dealer Honda kemudian mengajak Nanda melihat-lihat unit mobil Honda HRV yang diinginkannya di dealer Honda yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Merasa tertarik dengan tawaran Deden, Nada mulai membayar uang muka Rp61 juta. Uang muka itu dicicil dalam rentang waktu antara 29 Januari hingga 2 Februari 2022. Saat itu, Nada mengirimkan uang muka melalui rekening virtual account.
"Pokoknya dari tanggal 29 Januari sampai tanggal 2 Februari totalnya Rp61 juta karena dia ngeburu-buru. Katanya, kalau mau unit cepet turun harus DP (uang muka) besar, dia bilang gitu. Saya juga percaya karena pembayarannya pakai virtual account," tutur Nada melalui sambungan telepon seluler, Rabu (9/3/2022).
Namun, setelah uang tersebut dikirimkan, Deden kembali meminta tambahan uang muka sebesar Rp30 juta dengan alasan agar mobil yang dipesan segera diterima Nada. Permintaan Deden itu pun kembali disanggupi Nada.
"Terus lanjut tanggal 8 dan 9 Februari itu aku transfer Rp30 juta lagi," katanya.
Setelah Nada mengirimkan uang total Rp91 juta, Deden tak terdengar lagi kabarnya. Bahkan, unit mobil yang dinanti tak kunjung tiba. Merasa penasaran, Nanda kemudian meminta konfirmasi langsung kepada pihak dealer. Namun, saat itu, pihak dealer mengaku, hanya menerima uang Rp2 juta dari Deden.
"Bayarnya sudah Rp91 juta, tapi ternyata yang masuk ke kantornya cuma Rp 2 juta," ungkap Nada.
Selain mendapatkan informasi bahwa uang yang masuk hanya Rp2 juta, Nada juga mendapat informasi bahwa Deden sudah resign dari dealer pada akhir Februari lalu. Singkat cerita pada di awal Maret lalu, Nada akhirnya bisa bertemu Deden melalui perantara seorang supervisor dealer Honda.
Nada kemudian menagih uang yang telah dibayarkannya pada Deden. Namun, dengan entengnya, Deden menjawab uang tersebut telah habis setelah digunakan untuk trading saham.
"Tanggal 4 Maret hari Jumat itu supervisor Deden nelepon saya, katanya ada Deden di kantor. Ya udah saya ke sana dan saya tanya si Deden mana duit saya Rp91 juta. Dia dengan enak katanya dipakai trading saham," ujar Nada kesal.