Nambi adalah sosok yang cerdas dan intelek sehingga Raden Wijaya mempercayainya sebagai seorang maha patih. Nambi diberi gelar sebagai Patih Amungku Bhumi.
Dalam Pararaton dan Nagarakretagama, disinggung bahwa Nambi mati pada 1316 akibat sosok bernama Mahapati. Kala itu, pemerintahan dipegang oleh Jayanegara setelah Raden Wijaya turun takhta.
Nambi izin pulang ke kampungnya di Lamajang (Lumajang) karena sang ayah sakit keras. Namun, dia justru difitnah akan melakukan pemberontakan.
Tuduhan yang dilayangkan Mahapati itu membuat perang antara Nambi dan pasukan Majapahit tak bisa dielakkan. Akhirnya, Nambi dan keluarga mati dalam benteng pertahanannya.
• Mahapati Halayudha
Rasa iri dengki dan ambisi menjadi mahapatih Majapahit mendorong Mahapati melakukan serangkaian tindakan licik, seperti fitnah, menghasut, hingga adu domba. Salah satu bukti kelicikannya terjadi pada pemberontakan Ranggalawe pada 1309.
Saat itu, Jayanegara baru saja naik takhta menggantikan Raja Raden Wijaya. Mahapati menghasut Ranggalawe untuk menentang Nambi sebagai patih. Di sisi lain, Mahapati menghasut Nambi agar membalas pemberontakan Ranggalawe.