KIEV - Ukraina memuji keberanian tiga pemimpin Eropa yang melakukan perjalanan panjang dan berbahaya dengan kereta api dari Polandia ke Kiev untuk menunjukkan dukungan di saat kota itu kembali mendapat serangan dahsyat dari pasukan Rusia.
BACA JUGA: Kiev Ibu Kota Ukraina Digempur Habis-habisan, Apartemen 15 Lantai Terbakar
Perdana menteri Polandia, Slovenia dan Republik Ceko bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (15/3/2022) malam di Kiev. Perjalanan yang merupakan prakarsa Polandia itu dilakukan ketiga pejabat meski Uni Eropa (UE) telah memperingatkan akan potensi risiko keamanan.
"Kami di sini untuk mengagumi perjuangan Anda melawan agresor yang begitu kejam," katanya. "Kami tidak akan pernah meninggalkan Anda sendirian, kami akan bersama Anda karena kami tahu bahwa Anda berjuang tidak hanya untuk rumah Anda, untuk kebebasan Anda, untuk keamanan Anda, tetapi juga untuk rumah kami," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyampaikan dukungannya untuk Ukraina, sebagaimana dialnsir BBC.
Dia juga mengatakan bahwa Ukraina harus diundang untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Morawiecki, Perdana Menteri Ceko Petr Fiala, dan Janez Jansa dari Slovenia adalah pemimpin internasional pertama yang mengunjungi Presiden Volodymyr Zelensky sejak aksi militer Rusia ke negara tetangganya itu pada 24 Februari.
"Kunjungan Anda adalah ekspresi dukungan yang kuat untuk Ukraina," kata Presiden Zelensky kepada ketiga pemimpin itu
Saat pembicaraan berlangsung, ledakan keras terdengar di seluruh Kiev dari pertempuran di tepi barat ibukota.
Uni Eropa mengatakan bahwa rombongan itu tidak membawa mandat tertentu, tetapi para pemimpin di Brussel mengetahui perjalanan tersebut, seperti yang diperdebatkan selama pertemuan puncak informal Uni Eropa di Versailles pekan lalu.
BBC melaporkan, Morawiecki, Fiala, dan Jansa memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan kereta api karena terbang dengan jet militer Polandia dapat dilihat oleh Rusia sebagai tindakan provokatif yang berbahaya.Tidak segera jelas kapan kereta mereka akan melakukan perjalanan kembali ke Warsawa.
Presiden Ukraina telah berulang kali meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di wilayah udara negaranya, tetapi NATO menolak.
Setidaknya lima orang tewas dalam pemboman Rusia di Kiev pada Selasa, dan Walikota Vitali Klitschko memerintahkan jam malam diberlakukan dari pukul 20:00 waktu setempat hingga Kamis (17/3/2022) pukul 07:00.
"Inilah sebabnya saya meminta semua warga Kyiv untuk bersiap-siap untuk tinggal di rumah selama dua hari, atau jika sirene berbunyi, di tempat penampungan," kata Klitschko, mengatakan bahwa kota itu menghadapi saat yang sulit dan berbahaya.
(Rahman Asmardika)