Akun Twitter resmi Presiden memposting: "Putin menimbulkan kehancuran dan kengerian yang mengerikan di Ukraina - membom gedung apartemen dan bangsal bersalin ... ini adalah kekejaman. Ini adalah kemarahan dunia."
Rusia dengan cepat mengutuk komentar itu. Kremlin mengatakan itu adalah "retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan". Rusia pun menuduh AS membunuh "ratusan ribu orang di seluruh dunia"
"Kami percaya retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pihak kepala negara, yang bomnya telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia," kata juru bicara Dmitry Peskov kepada kantor berita negara Rusia Tass.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya memberikan pidato melalui tautan video ke Kongres AS dan menerima tepuk tangan meriah. Beberapa jam kemudian, Biden menyetujui bantuan senjata tambahan untuk Ukraina, sehingga total kontribusi AS menjadi USD1 miliar (Rp14 triliun).
(Susi Susanti)