MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina bisa memperoleh senjata nuklir dalam waktu dekat dan akan menjadi ancaman bagi negaranya. Hal itu disampaikan Putin di saat aksi militer Rusia di Ukraina tengah berlangsung.
Sepekan sebelum serangan Rusia, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara Konferensi Keamanan Munich, mengatakan bahwa negaranya mungkin akan melepaskan status non-nuklir dan menuntut jaminan keamanan dari Barat.
BACA JUGA: Ukraina Ancam Kembali Kembangkan Senjata Nuklir
Ukraina dulunya adalah negara berkapabilitas nuklir dengan 176 rudal balistik dan 44 pembom strategis setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Negara itu setuju untuk menghapus senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan yang mengikat secara hukum dari Inggris, Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Putin mengatakan bahwa keinginan Ukraina untuk memiliki senjata nuklir menjadi ancaman yang serius bagi Rusia.
“Pernyataan dibuat oleh otoritas Kiev tentang niat mereka untuk membuat senjata nuklir dan cara untuk mengirimkannya. Ini adalah ancaman nyata. Di masa mendatang, dengan bantuan teknis asing, rezim pro-Nazi di Kiev dapat memiliki senjata pemusnah massal. Dan target senjata semacam itu tentu saja adalah Rusia," kata Putin pada pengarahan pada Rabu (16/3/2022) sebagaimana dilansir Sputnik.
BACA JUGA: Peringatkan Ambisi Nuklir Ukraina, Putin: Ancaman Benar-Benar Nyata
Dia menambahkan bahwa Rusia juga menghadapi ancaman terkait senjata pemusnah massal Ukraina lainnya, dalam bentuk senjata biologis. Pernyataan ini terkait dengan penemuan jaringan laboratorium biologis di Ukraina, yang menurut Rusia dioperasikan dengan bantuan Amerika Serikat (AS) untuk membuat senjata.
“Sebuah jaringan dari lusinan laboratorium yang beroperasi di Ukraina di bawah arahan dan dengan dukungan keuangan dari Pentagon (Departemen Pertahanan AS). Program biologi militer dilakukan di sana, termasuk eksperimen dengan sampel virus corona, antraks, kolera, demam babi Afrika dan penyakit mematikan lainnya," kata Putin.