TBLISI - Ossetia Selatan, sebuah republik yang sebagian diakui di wilayah Kaukasus, akan segera mengambil langkah hukum dalam upaya untuk bergabung dengan Federasi Rusia, demikian diumumkan presidennya, Anatoly Bibilov.
Sebagian besar dunia secara resmi menganggap wilayah itu sebagai bagian dari Georgia, meskipun Tbilisi tidak memegang kendali sejak runtuhnya Soviet pada 1991.
BACA JUGA: Bersengketa dengan Georgia, Kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan Diakui Rusia
“Saya percaya bahwa penyatuan dengan Rusia adalah tujuan strategis kami. Jalan kita, aspirasi rakyat kita. Dan kita akan bergerak di sepanjang jalan ini. Kami akan mengambil langkah hukum yang tepat dalam waktu dekat. Republik Ossetia Selatan akan menjadi bagian dari tanah air bersejarahnya – Rusia,” kata Bibilov sebagaimana dilansir RT.
Terletak di Kaukasus Selatan, Ossetia Selatan berperang brutal dengan Georgia, pada awal 1990-an, dan diakui oleh Rusia sebagai republik merdeka setelah konflik militer 2008 antara Rusia dan Georgia, yang dipicu oleh pasukan Tbilisi yang menembaki wilayah itu, tempat pasukan penjaga perdamaian Rusia ditempatkan.
BACA JUGA: Bekas Wilayah Georgia Akan Jadi Milik Rusia?
Presiden saat itu, dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini, Dmitry Medvedev baru-baru ini mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk menggunakan kekuatan militer dan kemauan politik dalam konflik itu membantu menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang. Namun, Moskow sejauh ini belum bereaksi terhadap aspirasi terbaru Ossetia Selatan.
Abkhazia, wilayah Georgia yang memisahkan diri lainnya yang diakui Moskow sebagai negara merdeka pada 2008, mengatakan tidak berniat mengikuti contoh Ossetia Selatan.
“Konstitusi Abkhazia dengan jelas mendefinisikan kami sebagai negara merdeka,” kata Valery Kvarchya, ketua parlemen di Sukhumi.
“Rusia adalah mitra strategis kami, negara yang dekat dan bersaudara, tetapi republik kami tidak memiliki rencana untuk bergabung dengan Federasi Rusia.”
(Rahman Asmardika)