BRUSSELS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba pada Kamis (7/4) meminta anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memberikan Kyiv semua persenjataan yang dibutuhkan untuk melawan Rusia.
"Agenda saya sangat sederhana. Hanya ada tiga item di dalamnya. Senjata, senjata, dan senjatanya," kata Kuleba kepada wartawan menjelang pertemuan dengan para menteri luar negeri NATO di Brussels.
"Saya meminta semua sekutu untuk mengesampingkan keragu-raguan mereka, keengganan mereka, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan Ukraina," lanjutnya.
Ukraina mendorong Barat untuk meningkatkan pasokan senjatanya dengan persenjataan yang lebih berat, termasuk sistem pertahanan udara, artileri, tank dan jet, saat Moskow memfokuskan kembali ofensifnya di timur negara itu.
Kuleba mengatakan kekuatan ekonomi Jerman bisa berbuat lebih banyak saat dia mengkritik sekutu yang tetap enggan mengirim apa yang disebut senjata "ofensif".
"Perbedaan antara defensif dan ofensif ini tidak masuk akal jika menyangkut situasi di negara saya," ujarnya.
"Negara-negara yang mengatakan kami akan memberi Ukraina senjata pertahanan, tetapi kami tidak dalam posisi untuk memberi mereka senjata ofensif - mereka munafik, ini tidak adil, pendekatan yang tidak dapat dibenarkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia yakin bahwa sekutu akan mengatasi kebutuhan akan lebih banyak sistem pertahanan udara, senjata anti-tank, senjata yang lebih ringan, tetapi juga lebih berat dan berbagai jenis dukungan untuk Ukraina.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Berlin sedang melihat dari dekat dengan mitra mereka tentang bagaimana mereka dapat mendukung Ukraina di masa depan, lebih intensif dan lebih terkoordinasi karena mereka memiliki hak untuk membela diri.
(Susi Susanti)