FKUB Harap Polisi Ungkap Kasus Dokter Muda Diduga Dibunuh

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 14 April 2022 03:40 WIB
Dokter muda FKUB ditemukan tewas.
Share :

MALANG - Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) siap membantu Polres Pasuruan bila dibutuhkan memberikan informasi mengenai dokter muda, Bagus Prasetyo Lazuardi, yang tewas diduga dibunuh.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FKUB, dr Eriko Pramestiningtyas mengakui, wewenang memperdalam data dan informasi detail kematian dokter muda ada di kepolisian. Namun, pihaknya siap mendukung jika ada data tambahan yang diperlukan untuk menyelidiki dugaan pembunuhan yang menimpa pemuda asal Kabupaten Tulungagung ini.

"Kami tidak berkapasitas untuk kemudian mendalami secara detail, menggali informasi seberapa jauh ketidakwajaran. Hanya saja, kami apapun nanti temuannya, mudah-mudahan sejawat penyidik membuat terang kasus ini ini apapun itu. Jadi mungkin bisa support ke teman-teman penyidik," kata Eriko ditemui di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada Rabu (13/4/2022).

Eriko menambahkan, sebagai seorang dokter muda yang tengah menjalani pendidikan keprofesian, memang tidak banyak data pribadi Bagus yang bisa diketahui pihak kampus. Pihak FKUB hanya mengetahui semasa hidupnya pemuda berusia 26 tahun ini cukup aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan saat masih menempuh pendidikan S1 kedokterannya.

"Memang tidak ada informasi spesifik, misalnya ada yang mencurigakan atau tidak, kita tidak tahu dan adik-adik mahasiswa juga tidak tahu. Karena terus terang kerja dokter muda itu full di rumah sakit," ujarnya.

"Jadi mereka kelompok-kelompok kecil belum tentu akan bertemu satu dengan yang lain, dalam waktu yang lama. Tidak ada informasi yang spesifik," ucapnya.

Mengenai adanya informasi yang beredar kekasih Bagus juga merupakan mahasiswa kedokteran, pihaknya belum dapat memastikan informasi tersebut. Namun bila memang benar demikian, pihaknya akan mendampingi proses psikologis kepada kekasihnya.

"Tidak tahu ini masih kita gali, jadi kita masih mencoba mencari siapa namanya, kalaupun memang ada mahasiswa kita. Kita juga punya kewajiban untuk support psikologis seandainya. Tapi kita belum menggali informasi ke sana, tetapi untuk hal lain - lain, terkait siapa yang terakhir (bersama Bagus) saya rasa itu penyidik yang jauh lebih berwenang dibandingkan kita," tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya