Cerita Muslimah Ukraina Menjalani Ramadan di Tengah Invasi Rusia

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 22 April 2022 01:00 WIB
Viktoria Nesterenko sebelah kiri (Foto: BBC)
Share :

JAKARTA - Viktoria Nesterenko enam tahun lalu tidak tahu tentang Islam. Dia tidak mengenal seorang Muslim pun di Ukraina. Namun dalam Ramadan keenamnya tahun ini, dia termasuk orang yang paling aktif beribadah di masjid besar di Ibu Kota Kyiv, Ukraina.

Sejak invasi Rusia akhir Februari 2022 lalu, Viktoria menjadi koordinator pusat sukarelawan yang berkantor di satu kompleks dengan masjid, membantu distribusi makanan untuk tentara dan warga sipil yang memerlukan.

Dia juga merupakan direktur pusat sertifikasi halal Ukraina. Viktoria pun mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas apa yang terjadi di negaranya.

"Sangat memilukan dan sedih. Saya stres karena terpikir perang. Saat Tarawih misalnya, cerita dan gambar-gambar mengerikan dari Bucha dan Irpin, terbunuhnya warga sipil dan anak-anak, tak bisa lepas dari pikiran saya," kata Viktoria dikutip dari BBC News Indonesia, Jumat (22/3/2022).

Viktoria adalah satu-satunya pemeluk Islam di keluarga besarnya. Baginya Ramadan merupakan bulan suci yang seharusnya bisa memaksimalkan ibadah.

Baca juga: Muslim di Ukraina Jalani Ramadan yang Sulit dan Emosional, Penuh dengan Bom dan Serangan

"Yang paling berat adalah secara spiritual, bukan menahan lapar, tapi untuk merasakan atmosfir Ramadan tanpa terpikir soal perang dan tanpa terbayang para korban," kata Viktoria.

Viktoria juga mengirimkan video suasana buka puasa dan salat berjamaah di masjid Kyiv. Saat itu ada belasan orang yang datang, sebagian besar mengenakan seragam atau kaus berwarna hijau tentara.

Baca juga: 3 Tokoh Muslim Asal Ukraina, Siapa Saja?

Para jamaah adalah tentara perlawanan rakyat dan juga sukarelawan. Mereka meneguk air dan makan kurma sebelum Sholat Magrib berjamaah.

Awal April, pada hari-hari pertama Ramadan, warga Ukraina dan dunia dikejutkan dengan munculnya foto-foto dan tayangan mengerikan dari sejumlah kota di seputar Kyiv, termasuk Bucha, setelah pasukan Rusia mundur dan memusatkan serangan di wilayah timur.

Gambar jenazah bergeletakan di jalan-jalan dan hancurnya banyak gedung serta prasarana membuat banyak yang terkejut dan stres.

Lokasi kuburan massal di halaman sebuah gereja di Bucha. Di Chernovtsy - Chernivtsi, di barat daya Ukraina, Niyara Mamutova merasakan kesedihan mendalam yang sama.

Bersama keluarganya, Niyara mengungsi ke kota itu dari Zaporizhzhia, tempat tinggalnya selama delapan tahun terakhir.

Baca juga: Oligarki Sekutu Putin Tewas Ditembak Bersama Istri dan Anaknya di Apartemen Mewah Moskow

"Sirene bergaung setiap waktu dan banyak foto serta tayangan rumah-rumah, sekolah dan rumah sakit yang hancur di kawasan yang diduduki Rusia, bagaimana kami bisa hidup normal," kata Niyara.

"Melihat tayangan mayat-mayat, rumah-rumah yang terbakar membuat saya sedih sekali. Ramadan kali ini sangat memilukan," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Palestina Bahas Situasi Yerusalem dengan Raja Yordania dan Rusia

Niyara berasal dari etnik Muslim Tatar yang melarikan diri dari Krimea setelah invasi Rusia pada 2014 lalu.

Namun sekitar delapan tahun menikmati hidup di kota Zaporizhzhia, ia terpaksa mengungsi lagi, hanya tiga minggu setelah melahirkan anak keempatnya.

Niyara dan Viktoria mengatakan agama menguatkan mereka melalui kondisi sulit ini. "Islam membantu saya untuk menjadi lebih kuat dan dapat melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk membantu orang. Kami tetap membaca Al-Qur'an dan itu menjadi sumber kekuatan kami." kata Viktoria.

Niyara mengatakan hal senada, imannya memperkuatnya melalui waktu paling sulit dalam hidupnya. "Agama sangat penting dalam masa sulit seperti ini. Agama membantu saya," kata Niyara.

"Kami paham bahwa perang adalah ujian dan bila Allah memberikan ujian, Allah juga akan membantu kami melewati ujian ini," katanya dan menambahkan doa mereka adalah perang segera berakhir.

Baca juga: Menkeu AS Tolak Pertemuan G20 jika Rusia Hadir

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya