Resimen Azov awalnya adalah kelompok neo-Nazi sayap kanan yang kemudian dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina. Para pejuangnya bersama dengan brigade Marinir, penjaga perbatasan dan petugas polisi adalah pembela Ukraina terakhir yang tersisa di kota.
Ketika ditanya berapa banyak pemain bertahan Ukraina yang tersisa di Mariupol, Kapten Palamar menjawab "cukup untuk mengusir serangan".
Dia mengatakan bahwa warga sipil berada di lokasi terpisah jauh dari pejuang. Mereka berada di ruang bawah tanah yang masing-masing berisi 80-100 orang, tetapi tidak jelas berapa jumlah total warga sipil karena beberapa bangunan telah dihancurkan dan pejuang tidak dapat menjangkau mereka karena penembakan. Pintu masuk ke beberapa bunker terhalang oleh pelat beton berat yang hanya bisa digerakkan oleh alat berat, katanya.
Pabrik besi dan baja Azovstal di Mariupol. (Foto: Reuters)
"Kami tetap berhubungan dengan warga sipil yang tinggal di tempat-tempat yang bisa kami datangi. Kami tahu ada anak kecil di sana yang berusia tiga bulan," katanya.
Pejuang itu mengimbau warga sipil untuk diberikan jalan keluar yang aman dari pabrik baja dan menyerukan negara ketiga atau badan internasional untuk bertindak sebagai penjamin keselamatan mereka.
“Orang-orang ini telah melalui banyak hal, melalui kejahatan perang. Mereka tidak mempercayai orang Rusia, dan mereka takut,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka takut akan penyiksaan dan pembunuhan di tangan tentara Rusia atau deportasi ke Rusia.