Bulgaria juga memiliki kontrak yang akan berakhir pada akhir tahun. Ini memenuhi lebih dari 90 persen kebutuhan gasnya dengan impor Gazprom sekitar 3 bcm per tahun.
"Ini adalah tembakan peringatan seismik oleh Rusia,” terang Tom Marzec-Manser, kepala analisis gas di perusahaan intelijen data ICIS.
"Polandia memiliki sikap anti-Rusia dan anti-Gazprom selama beberapa tahun, yang tidak berlaku untuk Bulgaria, jadi melihat Bulgaria juga terputus juga merupakan perkembangan tersendiri," tambahnya.
(Susi Susanti)