BERLIN - Jerman mengumumkan pada Selasa (26/4) mengirim senjata berat pertamanya ke Ukraina untuk membantu menangkis serangan Rusia, setelah berminggu-minggu menuai tekanan di dalam dan luar negeri.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan pemerintah, yang juga berlomba untuk mengurangi ketergantungannya pada energi impor Rusia, telah menyetujui pengiriman tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat dari persediaan perusahaan KMW pada Senin (25/4).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan dia menyambut baik keputusan Jerman untuk "mengirim 50 sistem Cheetah".
“Sistem itu akan memberikan kemampuan nyata bagi Ukraina,” katanya setelah pembicaraan dengan Lambrecht dan puluhan rekan mereka di Pangkalan Udara Ramstein AS di Jerman barat.
Baca juga: Pentagon: AS Akan Kirim Drone Tempur Khusus ke Ukraina, Bisa untuk Operasi Taktis hingga Serangan
Marcel Dirsus, rekan non-residen di Institut Kebijakan Keamanan Universitas Kiel, mengatakan signifikansi sebenarnya dari keputusan Jerman tidak terletak pada perbedaan yang akan dibuat Gepard di medan perang tetapi pada sinyal yang dikirimkannya.
Baca juga: AS, Inggris, Kanada Janji Pasok Lebih Banyak Senjata Artileri ke Ukraina
"Ekonomi terbesar Eropa semakin serius mendukung Ukraina, dan lebih banyak bantuan akan datang," katanya.
Kritikus, termasuk duta besar Ukraina untuk Jerman, menuduh Berlin menyeret langkahnya dalam memberikan senjata berat ke Ukraina dan pada langkah-langkah lain yang dapat membantu Kyiv mengusir pasukan Rusia, seperti embargo impor energi Rusia.