Hanya para telik sandi yang diperintahkan supaya memata-matai keadaan Majapahit. Guna mencari celah untuk mengetahui keadaan Majapahit yang kian hari kian melemah.
Jika sewaktu waktu keadaan Majapahit sudah terlena dan lemah, maka Prabu Girindrawardhana hendak menyerang lagi ke Trowulan.
Begitulah, nampaknya semangat Sang Raja Kediri tak pernah padam hendak menggulingkan takhta Prabu Brawijaya V. Ibarat dian yang tak pernah padam, Prabu Girindrawardhana terus berbenah secara intensif.
Sumber: Buku Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit.
(Khafid Mardiyansyah)