Nama PM Hungaria dan Presiden Kroasia Masuk Daftar 'Situs Pembunuhan' Ukraina

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 04 Mei 2022 18:03 WIB
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW – Nama Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban muncul di sebuah situs “daftar pembunuhan” terkenal setelah dianggap sebagai musuh dari Ukraina, dan mendukung operasi militer Rusia di negara tetangganya itu.

Dikuratori oleh Dinas Keamanan Ukraina dan pejabat Kementerian Dalam Negeri, situs Myrotvorets, yang artinya “penjaga perdamaian”, menerbitkan info pribadi dari apa yang disebut "musuh Ukraina". Beberapa individu yang namanya telah diposting di situs tersebut telah dibunuh, dan kelompok hak asasi manusia dan pemerintah telah berulang kali menyerukan agar situs itu dihapus, demikian diwartakan Sputnik

Orban, (58 tahun) terdaftar di Myrotvorets sebagai “kaki tangan penjahat perang Rusia”, dianggap sebagai “kaki tangan dalam kejahatan otoritas Rusia terhadap Ukraina dan warganya”, dan atas “keikutsertaannya dalam tindakan agresi kemanusiaan terhadap Ukraina”.

“Kejahatan” spesifik Orban termasuk menolak mengizinkan senjata yang dipasok untuk Ukraina dikirim melalui wilayah negaranya, dan penolakannya untuk menolak pasokan gas Rusia bahkan dalam jangka panjang. Kesediaan perdana menteri untuk membayar gas Rusia dalam rubel juga disebutkan.

Myrotvorets lebih lanjut mengutip tuntutan Orban agar otoritas Kiev menghormati komunitas etnis Hungaria yang cukup besar di Ukraina barat, dan memberi penduduk Zakarpattia otonomi yang lebih besar.

Selain Orban, nama Presiden Kroasia Zoran Milanovic juga telah ditambahkan ke situs tersebut. Milanovic terdaftar sebagai "kaki tangan penjajah Rusia" untuk dugaan "agresi kemanusiaan terhadap Ukraina" untuk "penyebaran propaganda Kremlin" dan apa yang disebut "dukungan dan pembenaran agresi Rusia terhadap Ukraina".

Situs tersebut mengutip pernyataan Milanovic pada 2 Februari 2022 bahwa Rusia harus menjadi “faktor” dalam “persamaan” stabilitas di seluruh Eropa, dan penentangannya terhadap Ukraina yang bergabung dengan NATO.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya