Klaim polisi tidak dapat segera diverifikasi.
Namun awal pekan ini, saudara laki-laki Abu Akleh mengatakan bahwa rencana awal adalah memindahkan peti mati dengan mobil jenazah dari rumah sakit ke gereja, dan setelah kebaktian, peti itu akan dibawa melalui jalan-jalan ke pemakaman.
Al Jazeera mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan polisi melanggar semua norma dan hak internasional.
"Pasukan pendudukan Israel menyerang mereka yang berduka atas mendiang Shireen Abu Akhleh setelah menyerbu rumah sakit Prancis di Yerusalem, di mana mereka memukuli para pengusung jenazah dengan kejam," katanya.
Jaringan menambahkan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk meliput berita dan tidak akan terhalang.
Polisi Israel kemudian mengawal peti mati dengan sebuah van hitam, merobek bendera Palestina dari kendaraan saat menuju ke gereja.
"Kami mati untuk Palestina hidup!" orang banyak meneriakkan. "Rumah kita tercinta!" tambah mereka.
Kemudian, mereka menyanyikan lagu kebangsaan Palestina dan meneriakkan "Palestina, Palestina!" sebelum tubuhnya dimakamkan di pemakaman di luar Kota Tua.
Makamnya dihiasi dengan bendera Palestina dan bunga. Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, dan kepala biro Al Jazeera, Walid Al-Omari, meletakkan bunga di kuburan.
Salah Zuheika, seorang warga Palestina berusia 70 tahun, menyebut Abu Akleh "putra Yerusalem," dan mengatakan kerumunan besar itu adalah "hadiah" atas kecintaannya pada kota.
"Kami sudah merindukannya, tetapi apa yang terjadi hari ini di kota tidak akan dilupakan," katanya.
Abu Akleh adalah anggota komunitas kecil Kristiani Palestina di Tanah Suci. Umat Kristiani dan Muslim Palestina berbaris bersama satu sama lain pada hari Jumat dalam sebuah pertunjukan persatuan.
Dia ditembak di kepala selama serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat. Tetapi keadaan penembakan itu masih diperdebatkan.
Palestina mengatakan tembakan tentara membunuhnya, sementara militer Israel mengatakan Jumat bahwa dia tewas dalam baku tembak dengan militan Palestina. Dikatakan tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya tanpa analisis balistik.
(bul)
(Rani Hardjanti)