Apotek dan toko-toko serupa telah menjadi gambaran ibu kota itu selama dekade terakhir ini, tetapi persediaan di fasilitas semacam itu umumnya adalah obat-obatan tradisional Korea, dan hanya ada sedikit obat-obatan modern atau buatan luar negeri. Korea Utara telah sejak lama mengalami kekurangan obat-obatan dalam segala jenis, dan masalah pasokan yang sudah kedaluarsa.
Politbiro telah mengeluarkan perintah darurat untuk segera mengeluarkan dan mendistribusikan cadangan obat negara, dan memerintahkan apotek-apotek untuk buka selama 24 jam.
Tetapi Kim Jong Un mengatakan langkah-langkah semacam itu belum diimplementasikan sebagaimana mestinya dan telah memerintahkan unit-unit medis militer untuk terlibat menstabilkan pasokan obat-obatan di Pyongyang, demikian petikan laporan KCNA.
Klaim Korea Utara bahwa negara itu berhasil mencegah masuknya virus mematikan tersebut selama 2,5 tahun sangat diragukan. Tetapi penutupan perbatasan yang sangat ketat, karantina berskala besar dan propaganda yang menekankan pengendalian anti-virus sebagai masalah “keberadaan nasional” mungkin telah mencegah meluasnya wabah hingga saat ini.
(Khafid Mardiyansyah)