Sekarang presenter wanitan, yang menikmati hak mereka selama 20 tahun, takut akan kemunduran yang curam.
"Apa yang harus kami lakukan? Kami tidak tahu. Kami siap sampai akhir untuk berjuang melakukan pekerjaan kami, tetapi mereka tidak mengizinkan kami," kata pembawa berita Tahmina berusia 23 tahun sambil menangis.
"Ini adalah penjara psikologis dan demotivasi," tambahnya.
"Kami tidak memiliki motivasi untuk tampil di layar dengan bebas dan terbuka,” ungkapnya.
Rekannya Heela, yang dulunya ada di depan kamera, sekarang bekerja sebagai produser karena khawatir akan keselamatannya.
Ketakutannya bukannya tidak berdasar. Menurut data yang dikumpulkan oleh Committee to Protect Journalists. Dalam lima tahun terakhir saja, 24 jurnalis telah terbunuh di Afghanistan,
Namun, jaringan tersebut menyelenggarakan debat on-air tentang aturan berpakaian Taliban dan apakah itu Islam. Dan mereka bahkan mengundang pejabat Taliban untuk memperdebatkan masalah ini, terkadang dengan presenter wanita.