INDIA – Menurut survei pemerintah yang baru, orang India semakin gemuk. Para ahli memperingatkan tentang keadaan darurat kesehatan masalah obesitas yang meningkat akan ditangani dengan pijakan perang.
Menurut Survei Kesehatan Keluarga Nasional (NFHS-5) terbaru, survei rumah tangga paling komprehensif indikator kesehatan dan sosial oleh pemerintah, hampir 23% pria dan 24% wanita ditemukan memiliki indeks massa tubuh (BMI) sebesar 25 atau lebih - peningkatan 4% untuk kedua jenis kelamin selama 2015-16. Data tersebut juga menunjukkan bahwa 3,4% balita saat ini mengalami kelebihan berat badan dibandingkan dengan 2,1% pada tahun 2015-16.
"Kita berada dalam epidemi obesitas di India dan secara global, dan saya khawatir itu bisa segera menjadi pandemi jika kita tidak segera mengatasinya," terang Dr Ravindran Kumeran memperingatkan, seorang ahli bedah di kota selatan Chennai (Madras) dan pendiri Yayasan Obesitas India.
Baca juga: Dibully karena Gemuk, Cewek Ini Malah Jadi Influencer Kebugaran
Dr Kumeran menyalahkan gaya hidup menetap dan ketersediaan makanan murah yang menggemukkan sebagai alasan utama mengapa "kebanyakan dari kita, terutama di perkotaan India, sekarang tidak bugar".
Baca juga: Orang Gemuk Lebih Jarang Terserang Stroke?
BMI, yang dihitung dengan memperhitungkan tinggi dan berat individu, adalah ukuran yang paling diterima secara global untuk mengklasifikasikan orang menjadi "normal", "kelebihan berat badan", "obesitas" dan "obesitas tidak sehat". Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BMI 25 atau lebih dianggap kelebihan berat badan.
Tetapi Dr Kumeran dan banyak ahli kesehatan lainnya percaya bahwa untuk populasi Asia Selatan, perlu disesuaikan setidaknya dua poin lebih rendah pada setiap tahap karena kita rentan terhadap "obesitas sentral", yang berarti bahwa kita dengan mudah menambah lemak perut, dan itu lebih tidak sehat daripada berat badan di tempat lain di tubuh. Ini berarti bahwa orang India dengan BMI 23 akan kelebihan berat badan.