ABUJA – Sebuah acara amal di gereja memakan korban jiwa yang sangat banyak. Lebih dari 30 orang tewas terinjak-injak selama acara amal gereja yang penuh sesak, saat makanan didistribusikan di Nigeria selatan pada Sabtu (28/5/2022). Berikut 5 fakta terkait insiden mengerikan itu.
1. 31 orang meninggal
Total 31 orang kehilangan nyawa dalam insiden mengerikan itu. Polisi Negara Bagian Rivers mengatakan sebuah organisasi gereja lokal sedang menawarkan makanan dan hadiah untuk orang miskin di Port Harcourt Polo Club setempat ketika kerumunan besar massa tidak bisa dikendalikan.
"Sayangnya, kerumunan menjadi rusuh dan tidak terkendali dan semua upaya yang dilakukan oleh penyelenggara untuk membawa kewarasan terbukti gagal karenanya, penyerbuan," kata polisi dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
Baca juga: 31 Orang Tewas Terinjak-injak di Gereja Nigeria
2. Sepatu dan sandal berserakan
Sepatu dan sandal berserakan di tanah setelah bencana di Kota Port Harcourt di Negara Bagian Rivers selatan ketika orang-orang mencoba memaksa masuk ke tempat kejadian.
Baca juga: Pasangan Tentara Dipenggal dalam Perjalanan ke Tempat Pernikahan, Militer: Biadab
3. Pembagian makanan
Sebelum kejadian naas ini, Nigeria telah mencatat beberapa tragedi akibat berdesak-desakan karena pembagian makanan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk program makanan lembaga bantuan di Negara Bagian Borno utara ketika tujuh wanita diinjak-injak sampai meninggal pada tahun lalu.
4. Pilih kandidat
Insiden mengerikan ini terjadi pada Sabtu (28/5/2022) ketika para pemimpin Partai Demokratik Rakyat oposisi berkumpul di ibukota federal Abuja untuk memilih kandidat mereka untuk pemilihan presiden 2023, termasuk calon gubernur Negara Bagian Rivers Ezenwo Nyesom Wike.
Nigeria diketahui memiliki Port Harcourt, yakni pusat minyak utama di Nigeria, negara terpadat di Afrika dan salah satu produsen minyak terbesar di benua itu.
Menurut Laporan Bank Dunia baru-baru ini, terlepas dari kekayaan minyaknya, empat dari 10 orang Nigeria hidup di bawah tingkat kemiskinan nasional. Perang Rusia-Ukraina juga telah mendorong naiknya biaya makanan dan bahan bakar di seluruh benua karena pasokan gandum dan gas dipengaruhi oleh badan-badan bantuan yang memperingatkan tentang memburuknya kerawanan pangan di Afrika.
5. Penyelidikan dilakukan
Polisi mengatakan penyelidikan kriminal sedang berlangsung. Namun perwakilan gereja tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
(Susi Susanti)