NATO: Barat Harus Siap Perang Jangka Panjang di Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 03 Juni 2022 18:42 WIB
Sekjen NATO Jens Stoltenberg (Foto: AFP)
Share :

WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Kamis (2/6/2022) mengatakan negara-negara Barat perlu bersiap menghadapi "perang gesekan" yang panjang di Ukraina. Hal ini diungkapkan menyusul pembicaraan Gedung Putih dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

"Kami hanya harus bersiap untuk jangka panjang," terangnya.

"Karena apa yang kita lihat adalah bahwa perang ini sekarang telah menjadi perang gesekan,” lanjutnya.

Stoltenberg mengatakan bahwa Ukraina ‘membayar harga tinggi’ untuk membela negara mereka sendiri di medan perang, tetapi pihaknya juga melihat bahwa Rusia ‘menderita banyak korban’.

Baca juga: Finlandia dan Swedia Resmi Mendaftarkan Diri Jadi Anggota NATO 

Sambil menegaskan kembali bahwa NATO tidak ingin memasuki konfrontasi langsung dengan Rusia, Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer Barat memiliki "tanggung jawab" untuk mendukung Ukraina.

Baca juga: Targetkan China, NATO Perkuat Kerja Sama dengan Negara Asia Pasifik 

"Sebagian besar perang - juga, kemungkinan besar perang ini - pada tahap tertentu akan berakhir di meja perundingan, tetapi apa yang kita ketahui adalah bahwa apa yang terjadi di sekitar meja perundingan sangat erat kaitannya dengan situasi di lapangan, di medan perang," katanya.

Ditanya apakah Ukraina ditekan Barat untuk menerima kehilangan wilayah guna merundingkan perdamaian, Stoltenberg mengatakan "bukan kami yang memutuskan atau memiliki pendapat kuat tentang apa yang harus diterima atau tidak diterima Ukraina".

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya