Raja Belgia Ungkap Penyesalan Masa Lalu Kolonial di Kongo, Tapi Tidak Minta Maaf

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 09 Juni 2022 13:12 WIB
Raja Belgia Philippe mengungkapkan penyesalan masa lalu kolonial di Kongo (Foto: Reuters)
Share :

Sementara itu, beberapa penduduk Kinshasa mengatakan mereka berharap kunjungan itu akan membawa investasi dan fokus baru pada konflik di timur negara itu.

"Perasaan saya adalah bahwa kita harus mulai memiliki hubungan baik Kongo-Belgia lagi, seperti sebelumnya," terang Antoine Mubidiki. "Terlepas dari apa yang dilakukan Belgia terhadap kami selama penjajahan, kami siap untuk memaafkan,” lanjutnya.

Dalam kunjungan itu, Philippe juga menawarkan topeng tradisional suku Suku ke museum nasional Kongo sebagai "pinjaman tak terbatas". Topeng itu telah disimpan selama beberapa dekade oleh Museum Kerajaan Belgia untuk Afrika Tengah.

"Saya di sini untuk mengembalikan kepada Anda pekerjaan luar biasa ini untuk memungkinkan orang Kongo menemukan dan mengaguminya," katanya.

Belgia secara tradisional tidak banyak bicara tentang kolonialisme, dan subjek tersebut belum diajarkan secara ekstensif di sekolah-sekolah Belgia.

Tapi ada awal dari perhitungan sejarah dalam beberapa tahun terakhir. Selama protes anti-rasisme yang dipicu pada 2020 oleh polisi yang membunuh George Floyd di Amerika Serikat (AS), para demonstran menargetkan patung Raja Leopold II.

Parlemen Belgia segera membentuk komisi untuk memeriksa catatan sejarah. Komisi ini nantinya akan mengeluarkan laporan pada akhir tahun ini.

Belgia juga akan menyerahkan gigi, yang diduga satu-satunya sisa-sisa Perdana Menteri pertama Kongo Patrice Lumumba, kepada keluarganya bulan ini. Pemerintah Belgia mengambil sebagian tanggung jawab pada tahun 2002 atas kematian Lumumba pada 1961.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya