Pesawat Militer AS Jatuh di Perbatasan Meksiko, Bantah Bawa Muatan Bahan Nuklir

MEKSIKO - Sebuah pesawat militer dari jenis yang tidak ditentukan jatuh pada Rabu (8/6/2022) di Imperial County California, sekitar 30 mil di utara perbatasan Meksiko. Lima orang di dalamnya diduga tewas. Laporan awal menyebutkan "bahan nuklir" di kapal.

Stasiun berita lokal yang mengutip Kantor Sheriff Imperial County, melaporkan pada Rabu (8/6/2022) sore bahwa sebuah pesawat militer jatuh di dekat komunitas Glamis, sekitar 150 mil sebelah timur San Diego.

Media di tempat kejadian menunjukkan kepulan asap membubung di atas gurun. Daerah itu ditandai dengan tanda bertuliskan “Bahaya: Pelatihan Militer Sedang Berlangsung. Jangan masuk."

Reporter San Diego Malik Earnest mentweet bahwa pesawat itu "dimuat dengan bahan nuklir dengan setidaknya 5 orang di dalamnya." Dia kemudian menambahkan bahwa pejabat Imperial County berasumsi bahwa kelimanya telah meninggal.

Baca juga:  Jet Tempur Jatuh dan Tabrak Rumah di Sekitar Bandara, 1 Orang Meninggal dan 2 Terluka

“Rincian tambahan tentang bahan nuklir di atas kapal tidak diketahui. Militer sekarang memiliki tempat itu,” terangnya.

Korps Marinir Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi ada kecelakaan tapi tidak ada rincian yang dirilis secara resmi.

Baca juga: Jet Tempur Taiwan Jatuh, Kecelakaan Kedua dalam Tiga Bulan

Stasiun Udara Korps Marinir (MCAS) Yuma, di dekat Arizona, mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kecelakaan, tetapi mengatakan akan memberikan informasi lebih lanjut nanti.

“Berlawanan dengan laporan awal, tidak ada bahan nuklir di dalam pesawat,” kata Naval Air Facility El Centro.

Mereka tidak mengungkapkan jenis pesawat yang jatuh tetapi memastikan itu milik Sayap Pesawat Marinir ke-3, yang berbasis di San Diego. Unit saat ini mengambil bagian dalam latihan di berbagai pelatihan di Imperial County.

Postingan terbaru di halaman Facebook MCAS Yuma adalah pada hari Selasa ketika mereka berbagi foto latihan pengangkutan persenjataan pada 25 Mei. Pesawat yang ditunjukkan dalam foto adalah MV-22B Osprey, pesawat tilt-rotor yang dioperasikan oleh Marinir yang memiliki sejarah keselamatan kontroversial.

Sebelumnya, empat Marinir tewas pada Maret lalu ketika Osprey mereka jatuh di Norwegia utara selama latihan NATO. Empat lainnya tewas dalam insiden di Australia pada 2017 dan di Hawaii pada 2015.

(Susi Susanti)