Pemilik Senpi dan Bahan Peledak di Bandung Masih Misterius, Ini Penjelasan Polisi

Agung Bakti Sarasa, Jurnalis
Jum'at 10 Juni 2022 02:01 WIB
Lokasi penemuan senpi dan bahan peledak di Bandung (foto: MPI/Agung)
Share :

BANDUNG - Polisi masih berusaha mengungkap pemilik barang-barang berbahaya, mulai dari senjata api (senpi) hingga bahan peledak TNT yang ditemukan di sebuah rumah kosong di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Untuk mengungkap misteri tersebut, polisi terus melakukan pemeriksaan. Bahkan, saksi yang diperiksa hingga hari ini sudah bertambah dari sebelumnya 4 orang menjadi 9 orang. Mereka diduga mengetahui temuan barang-barang berbahaya tersebut.

"Sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 9 saksi. Beberapa saksi yang kita periksa awal itu memang terkait dengan pengetahuannya terkait penemuan alat dan bahan peledak tersebut. Kemudian, saksi berikutnya ini hasil pengembangan terkait profil dari pemilik rumah dan juga yang menempati (rumah) pertama," ungkap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo di Bandung, Kamis (9/6/2022).

 BACA JUGA:Geger Temuan Senpi dan Bahan Peledak di Bandung, Polisi Periksa 4 Saksi

Meski begitu, lanjut Ibrahim, pihaknya belum mendapatkan informasi yang jelas terkait kepemilikan, termasuk asal muasal barang-barang berbahaya tersebut.

"Sampai sekarang keterangannya belum terlalu jelas karena kita baru mendapatkan informasi terkait pemilik rumah ibu DKH yang menginformasikan bahwa tempat tersebut ditempati oleh keponakannya bernama SAM yang meninggal pada November 2021," ungkap Ibrahim.

 BACA JUGA:Densus 88 Dalami Temuan Bahan Peledak dan Senpi di Bandung

Setelah SAM meninggal, lanjut Ibrahim, rumah kosong tersebut sempat dibersihkan. Namun, pembersihan hanya dilakukan di bagian luarnya saja.

"Sempat dilakukan pembersihan oleh saudara Alay, di depan rumahnya saja. Kunci (rumah) tetap dipegang oleh pemilik rumah," terangnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya