JAKARTA – Tokoh militer yang juga pejuang kemerdekaan saat masa revolusi, Letjen (purn) Muhammad Sanif dikenal, sebagai sosok yang pemberani di medan pertempuran. Sebagai putra Betawi, pria yang akrab disapa Babe Sani ini juga memiliki seni main pukulan atau silat khas Betawi.
(Baca juga: Digembleng Prabowo di Batujajar, Deretan Jenderal Kopassus Kamboja Ini Miliki Karier Moncer)
Dilansir beragam sumber, Selasa (22/6/2022) pria yang akrab disapa Babe Sani ini adalah tokoh asli Betawi yang lahir di Kramat Jakarta Pusat, 16 Agustus 1928.
Berikut 5 fakta Babe Sani yang dilansir beragam sumber, Rabu (22/6/2022).
1. Keluarga Pejuang
Babe Sani lahir dari pasangan Niming dan Samiah yang juga dikenal sebagai keluarga pejuang saat zaman revolusi. Dia juga turut membela Tanah Air dari penjajah. Pamannya merupakan pejuang BKR Laut. Sementara, kakaknya Lili Suherli dan Siti Jumenah, juga ikut berjuang mengusir penjajah.
2. Dipuji Jenderal Kopassus
Aksi Babe Sani di medan pertempuran melawan penjajah, mendapat apresiasi dari tokoh Kopassus LB Moerdani yang memuji semangat dan keberaniannya.
3. Karier Moncer di Militer
Karier militer Babe Sani cukup moncer sehingga menduduki berbagai macam jabatan strategis. Seperti Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad (1976-1977), Komandan Pussenif (1977–1979), Panglima Kodam XII/Tanjungpura (1979–1980).
Setelah itu, dia dipromosikan sebagai Panglima Kodam II/Bukit Barisan (1980–1981) dan Asisten Operasi Panglima ABRI. Babe Sani pensiun dengan pangkat 3 bintang dipundaknya atau letnan jenderal.
4. Ditunjuk Soeharto Jadi Gubernur DKI
Saat orde baru, Babe Sani pernah akan ditugaskan oleh Presiden Soeharto sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun,tiba-tiba dia digantikan oleh Suryadi Sudirja yang juga tokoh militer. Suryadi pun sukses memimpin Ibu Kota pada 1992–1997.
5. Dimakamkan di Bandung
Babe Sani meninggal pada 8 Mei 2015 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung, Jawa Barat.Bagi masyarakat Betawi, nama Babe Sani selalu dikenang hingga saat ini.
(Fahmi Firdaus )