UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan mendesak pengiriman lebih banyak senjata berat ketika ia berbicara di hadapan kelompok negara-negara kaya G7 yang sedang menggelar pertemuan.
Pertemuan ini diwarnai denganti rentetan serangan rudal Rusia di Kyiv dan daerah lain selama akhir pekan, yang menewaskan sedikitnya satu orang.
Di Ukraina timur, Rusia telah mengambil kendali penuh atas Severodonetsk dan menargetkan Lysychansk di dekatnya.
Pada Minggu (26/6/2022) Zelensky mengatakan penundaan pengiriman senjata adalah "sebuah undangan ke Rusia untuk menyerang lagi dan lagi".
Berbicara melalui pidato video hariannya, dia juga menyerukan sistem pertahanan udara dan sanksi baru terhadap Rusia.
Baca juga: 14 Serangan Rudal Rusia Hantam Ukraina saat Pertemuan G7 Digelar
"Mitra perlu bergerak lebih cepat jika mereka benar-benar mitra, bukan pengamat," katanya.
Perang di Ukraina adalah agenda utama G7 dan negara-negara diharapkan menjanjikan dukungan militer lebih lanjut untuk Kyiv dan lebih banyak sanksi terhadap Moskow.
Baca juga: Pantau Senjata dari Barat di Ukraina, Rusia: Harus Capai Garis Depan Tanpa Dihancurkan di Jalan
Para pemimpin Barat berusaha untuk menghadirkan front persatuan, dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan serangan rudal Rusia menunjukkan "hak untuk berdiri bersama dan mendukung Ukraina". Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mengandalkan NATO dan G7 untuk memecah belah tapi mereka tidak akan melakukan hal itu.