Jerald mengatakan di DTI tidak ada dokter, hanya ada asisten medis. "Memang kekurangan dari segi keterampilan seorang dokter," kata mantan Ketua Komnas HAM Malaysia itu.
Namun, Konsul Jenderal RI di Kinabalu, Rafail mengatakan ada dokter di tiga DTI yang dia pantau, yaitu di Menggatal, Papar, dan Sandakan.
"Rumah tahanan itu menyediakan dokter. Jadi pemeriksaan rutin, bahkan kalau ada yang sakit mereka tinggal menyampaikan. Kalau sakitnya parah, tentu akan dibawa ke rumah sakit," kata Rafail.
Sanitasi buruk, memicu penyakit kulit
Meski demikian, Rafail mengakui bahwa ada masalah lain terkait sanitasi yang memang mengganggu kesehatan para deportan di DTI.
Dia sendiri menyaksikan kondisi para deportan yang banyak mengalami penyakit kulit.
"Saya melihat sendiri, memang masalah penyakit kulit, mereka itu banyak yang gatal-gatal dan sebagainya. Saya menyimpulkan mereka mungkin ketika mandi tidak bersih, tidak menggunakan sabun, dan sebagainya," kata Rafail.
Heni menjelaskan kondisi DTI yang sering kali melebihi kapasitas membuat buruknya sanitasi menjadi salah satu masalah yang dialami para deportan.