Kondisi Seperti Neraka, Belasan WNI Meninggal di Tahanan Imigrasi Malaysia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 28 Juni 2022 11:18 WIB
Migran ilegal dari berbagai negara ditangkap Departemen Imigrasi Malaysia, 21 Juni 2021. (Foto: BBC News)
Share :

Mantan Ketua Suhakam Jerald Joseph mengakui temuan KBMB di DTI Tawau ini bukanlah yang pertama kali dia dengar.

"Malangnya, apabila mereka mengalami penyiksaan di dalam depot imigresen, mereka tidak berpeluang membuat komplain, sebab telepon mahal, tidak ada orang yang datang untuk menerima informasi.

"Dan mungkin juga mereka agak takut," kata Jerald dalam acara Peluncuran Laporan Tim Pencari Fakta Koalisi Buruh Migran Berdaulat, Sabtu (25/6/2022).

Jerald mengatakan para deportan juga kerap mendapatkan hukuman cambuk rotan.

Dia mengungkap, pemerintah Malaysia beranggapan, hukuman cambuk rotan akan mengurangi jumlah orang yang masuk ke Malaysia atau bekerja ke Malaysia tanpa dokumen resmi.

'Cambukan rotan, pukulan atau tendangan'

Dalam temuan TPF, cambukan rotan biasanya dilakukan di pengadilan, segera setelah hakim menjatuhkan vonis.

Menurut orang yang diwawancarai TPF KBMB, cambukan rotan hanya dilakukan pada tahanan laki-laki yang berusia antara 19 sampai 50 tahun.

"Rasa sakitnya tak bisa dikatakan," begitu salah satu kutipan dari laporan tersebut.

Ada juga hukuman-hukuman lainnya, berupa pukulan atau tendangan, yang dialamatkan kepada para deportan ketika melakukan kesalahan kecil di DTI.

"Satu-satunya bentuk hukuman yang kami temukan pada tahun 2020, namun kemudian tidak kami temukan lagi ada praktik penyemprotan menggunakan cairan disinfektan langsung kepada tubuh para tahanan.

"Berbagai bentuk hukuman lainnya masih terus berlaku sampai terakhir pemantauan kami lakukan pada bulan Juni 2022," tulis TPF dalam laporan tersebut.

Selain penganiayaan, temuan TPF KBMB itu juga mengungkap kondisi lainnya, seperti depot yang penuh sesak, kotor, dan tanpa sinar matahari.

Lalu, kualitas makanan dan air yang tidak layak dikonsumsi, sampai dugaan pembiaran yang dilakukan petugas ketika tahanan mengalami sakit.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya