Dia menyampaikan bahwa kehidupan di dunia harus didasari untuk saling menghormati antara umat beragama.
"Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan di dunia yang penuh dengan kedamaian,” katanya.
Dia menegaskan bahwa keragaman dan perbedaan agama adalah takdir ilahi yang ditetapkan berdasarkan hikmah Allah Ta'ala.
"Selama perbedaan agama dan etnis adalah masalah universal yang tidak dapat dinihilkan, maka setidaknya yang harus dilakukan setiap orang untuk memastikan koeksistensi yang “aman dan adil” adalah dengan mencegah perbedaan berubah menjadi kebencian dan permusuhan terhadap yang lain, kemudian menargetkannya dengan pengucilan dan perampasan haknya atas kehidupan yang layak," ujarnya.
Dia meminta agar pertemuan ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam di Asia Tenggara dan dunia.
"Pertemuan ulama umat Islam pada satu tingkatan dan level yang sama adalah kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah besar," katanya.
Liga Muslim Dunia kata dia dengan senang hati mendukung konferensi apa pun demi menyatukan umat Islam di seluruh dunia.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaqoub, berterima kasih pada Liga Muslim Dunia atas penyelenggaraan konferensi ini di bawah syi’ar persatuan.
"Saya bangga bahwa Malaysia dipilih untuk menjadi tuan rumah konferensi ini oleh Liga Muslim Dunia. Hal ini tentu merupakan pengakuan terhadap negara kita, dan menyoroti Islam sebagai agama harmoni, aman dan makmur dalam multi-etnis dan multi-agama. Perwakilan dari luar negeri, khususnya para Ulama Muslim yang menghadiri konferensi ini," kata Sri Ismail Sabri.